Selamat datang..

Selamat datang di blog ini, silahkan menelusuri info2 yang ada, walaupun apa adanya. Semoga bermanfaat...thank's, matur nuwun..

Cari Blog Ini

Laman

Jumat, 01 April 2011

The Amazing Creature Sea Turtle (Penyu)

Penyu yang bernasib malang di pantai
 


telur penyu (seperti bola ping-pong)

Pada hari Jumat tanggal 31 Maret 2011 saya membaca Harian Berkat hari Jumat tanggal 18 Maret 2011 tentang adanya perdagangan telur penyu di Ketapang. Saya jadi teringat kalau saya pernah bertemu seseorang pria yang membawa tas berisi telur-telur penyu. Eh, saya kaget, kemudian pura-pura tertarik saya bertanya: "Mau dijual ke mana, Pak telur-telur penyunya?", yang lebih mengherankan saya adalah jawabannya begini: "Mau saya jual ke kantor DPRD".
Wah wah wah . . . setahu saya penyu itu salah satu jenis satwa yang dilindungi dan harus dilestarikan,......jadi perbuatan memperdagangkan telur penyu pun dilarang..betul kan..

Di Harian Berkat tersebut ditulis bahwa Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang mengingatkan kepada sejumlah pedagang agar tidak menjual telur penyu.
Sebelumnya sejumlah pedagang di Pasar Ketapang menjual telur penyu secara bebas. Harga telur penyu dijual berkisar Rp 2000,- per butirnya.
Kebanyakan dari pedagang tersebut mengaku tidak mengetahui bahwa penyu dan telur penyu merupakan satwa yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Dalam ketentuan undang-undang itu disebutkan bahwa: 
"pelaku yang mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan, atau memiliki telur dan atau sarang satwa yang dilindungi bisa dikenai hukuman pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 100 juta,-".

referenced from Harian Berkat tanggal 18 Maret 2011, hal 14



Bayi penyu baru menetas

Berikut ini adalah sekilas tentang The Amazing Creature Sea Turtle atau penyu dan kehidupannya:



Penyu adalah kura-kura laut. Penyu ditemukan di semua samudra di dunia. Menurut data para ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jura (145 - 208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan dinosaurus. Pada masa itu Archelon, yang berukuran panjang badan enam meter, dan Cimochelys telah berenang di laut purba seperti penyu masa kini.
Penyu memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya ketangkasan berenang di dalam air. Walaupun seumur hidupnya berkelana di dalam air, sesekali hewan kelompok vertebrata, kelas reptilia itu tetap harus sesekali naik ke permukaan air untuk mengambil napas. Itu karena penyu bernapas dengan paru-paru. Penyu pada umumnya bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Jarak 3.000 kilometer dapat ditempuh 58 - 73 hari.

Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Sauropsida
Ordo: Testudinata
Upaordo: Cryptodira
Superfamili: Chelonioidea
Bauer, 1893
Genera


Masa Bertelur

Penyu mengalami siklus bertelur yang beragam, dari 2 - 8 tahun sekali. Sementara penyu jantan menghabiskan seluruh hidupnya di laut, betina sesekali mampir ke daratan untuk bertelur. Penyu betina menyukai pantai berpasir yang sepi dari manusia dan sumber bising dan cahaya sebagai tempat bertelur yang berjumlah ratusan itu, dalam lubang yang digali dengan sepasang tungkai belakangnya. Pada saat mendarat untuk bertelur, gangguan berupa cahaya ataupun suara dapat membuat penyu mengurungkan niatnya dan kembali ke laut.
Penyu yang menetas di perairan pantai Indonesia ada yang ditemukan di sekitar kepulauan Hawaii. Penyu diketahui tidak setia pada tempat kelahirannya.
Tidak banyak regenerasi yang dihasilkan seekor penyu. Dari ratusan butir telur yang dikeluarkan oleh seekor penyu betina, paling banyak hanya belasan tukik (bayi penyu) yang berhasil sampai ke laut kembali dan tumbuh dewasa. Itu pun tidak memperhitungkan faktor perburuan oleh manusia dan pemangsa alaminya seperti kepiting, burung dan tikus di pantai, serta ikan-ikan besar begitu tukik tersebut menyentuh perairan dalam.
Di tempat-tempat yang populer sebagai tempat bertelur penyu biasanya sekarang dibangun stasiun penetasan untuk membantu meningkatkan tingkat kelulushidupan (survival). Di Indonesia misalnya terdapat stasiun penetasan di:
  • Pantai selatan Jawa Barat (Pangumbahan, Cikepuh KSPL Chelonia UNAS)
  • pantai selatan Bali (di dekat Kuta)
  • Kalimantan Tengah (Sungai Cabang FNPF)
  • pantai selatan Lombok
  • Jawa Timur (Alas Purwo)
  • Bengkulu (Retak ilir Muko-muko)
  • Pulau Cangke Kabupaten Pangkep Prov. Sulawesi selatan 
Jenis Penyu

Di dunia saat ini hanya ada tujuh jenis penyu yang masih bertahan, yaitu
Dari ketujuh jenis ini, hanya penyu Kemp's ridley yang tidak pernah tercatat ditemukan di perairan Indonesia.
Dari jenis-jenis tersebut, penyu belimbing adalah yang terbesar dengan ukuran panjang badan mencapai 2,75 meter dan bobot 600 - 900 kilogram. Penyu lekang adalah yang terkecil, dengan bobot sekitar 50 kilogram. Namun demikin, jenis yang paling sering ditemukan adalah penyu hijau.
Penyu, terutama penyu hijau, adalah hewan pemakan tumbuhan yang sesekali memangsa beberapa hewan kecil.

Isu konservasi

Dalam laporan Conservation International (CI) yang diumumkan pada simposium tahunan ke-24 mengenai usaha pelestarian penyu di Kosta Rika disebutkan, banyaknya penyu belimbing turun dari sekitar 115.000 ekor betina dewasa menjadi kurang dari 3.000 ekor sejak tahun 1982. Penyu belimbing telah mengalami penurunan 97% dalam waktu 22 tahun terakhir. Selain itu, lima spesies penyu juga beresiko punah, meski tidak dalam jangka waktu yang singkat seperti penyu belimbing.
Hampir semua jenis penyu termasuk ke dalam daftar hewan yang dilindungi oleh undang-undang nasional maupun internasional karena dikhawatirkan akan punah disebabkan oleh jumlahnya makin sedikit. Di samping penyu belimbing, dua spesies lain, penyu Kemp’s Ridley dan penyu sisik juga diklasifikasikan sebagai sangat terancam punah oleh The World Conservation Union (IUCN). Penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang atau penyu abu-abu (Lepidochelys olivacea), dan penyu tempayan atau loggerhead (Caretta caretta) digolongkan sebagai terancam punah. Hanya penyu pipih (Natator depressus) yang diperkirakan tidak terancam.

Sebagian orang menganggap penyu adalah salah satu hewan laut yang memiliki banyak kelebihan. Selain tempurungnya yang menarik untuk cendramata, dagingnya yang lezat ditusuk jadi Sate penyu berkhasiat untuk obat dan ramuan kecantikan. Terutama di Tiongkok dan Bali, penyu menjadi bulan-bulanan ditangkap, disantap, tergusur dari pantai, telurnyapun diambil. Meski sudah ada Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pelestarian Jenis Tumbuhan dan Satwa, yang melindungi semua jenis penyu, perburuan terhadap hewan yang berjalan lamban ini terus berlanjut. Untuk mencegah kepunahan penyu, terutama penyu belimbing, beberapa negara telah melindungi tempat bertelur penyu. Salah satunya adalah di Jamursba Medi, yang terletak di pantai utara Irian. Pantai itu baru-baru ini ditetapkan sebagai wilayah konservasi.

 referenced from Wikipedia

Ayo, ikut melestarikan dan mencegah kepunahan satwa liar demi anak-anak dan cucu-cucu kita. Agar mereka juga bisa menikmati keindahan alam dan satwa seperti yang kita nikmati sekarang

Download dan sebarkan Undang-undang konservasi satwa di bawah ini, jangan lupa tolong disebarkan agar semakin banyak orang mengetahui pentingnya melestarikan alam terutama satwa liar..demi keseimbangan alam.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Lihat juga:

Foto-foto Penyu yang menakjubkan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar